Rabu, 18 April 2012

Konsep Dasar Nama Service


Name Service dalam Sistem Terdistribusi merupakan layanan penamaan yang berfungsi untuk menyimpan naming context, yakni kumpulan binding nama dengan objek, tugasnya untuk me-resolve nama.

Pengaksesan resource pada sistem terdistribusi yang memerlukan:
- Nama resource (untuk pemanggilan),
- Alamat (lokasi resource tsb),
- Rute (bagaimana mencapai lokasi tsb).
Name Service memiliki konsentrasi pada aspek penamaan dan pemetaan antara nama & alamat, bukan pada masalah rute, yang dibahas di Jaringan Komputer. Resource yang dipakai dalam Name Service adalah: komputer, layanan, remote object, berkas, pemakai.

Contoh penamaan pada aplikasi sistem terdistribusi:
– URL untuk mengakses suatu halaman web.
– Alamat e-mail utk komunikasi antar pemakai.

Name Resolution, Binding, Attributes
– Name resolution: Nama ditranslasikan ke data ttg resource/object tsb.
– Binding: Asosiasi antara nama & obyek, dan biasanya nama diikat (bound) ke
attributes dr suatu obyek.
– Address: atribut kunci dari sebuah entitas dalam sistem terdistribusi.
─ Attribute: nilai suatu object property.

Tujuan atau manfaat penamaan antara lain adalah:
• Identifikasi:
Seorang pemakai menginginkan obyek/layanan A, bukan obyek/layanan B.
• Memungkinkan terjadinya sharing
Lebih dari satu pemakai dapat mengindentifikasikan resource dengan nama yang sesuai
(tidak harus nama yang sama).
• Memungkinkan location independence:
Perubahan lokasi tidak menuntut perubahan nama, asalkan lokasi tidak menjadi bagian
dari nama resource tsb.
• Memberikan kemampuan keamanan (security)
- Jika sebuah nama dipilih secara acak dari himpunan besar interger, maka nama tsb
hanya bisa diketahui dari legitimate source, bukan dari menebak.
- Jadi jika seseorang mengetahui nama obyek tsb, maka dia memang diberitahu,
karena sulit sekali menebak nama tsb.

Jenis nama
User names:
• Dibuat oleh pemakai (user).
• Merujuk pada suatu obyek atau layanan.
• Terdiri dari strings of characters.
Contoh: hp201 untuk pencetak, ~bettyp/tmp/test.c untuk berkas.
System names:
- Terdiri dari bit string.
- Internal untuk sistem, tidak ditujukan untuk manusia.
- Lebih compact dari user names, shg dapat dibandingkan dengan lebih efisien.
• Pure name : nama yang tidak perlu di terjemahkan, karena pada nama tersebut sudah
menunjuk alamat objek langsung.
– Contoh : IP
• non-pure name : dalam nama mengandung suatu informasi (atribut misalnya) tentang
suatu objek.
– Contoh : URL, alamat email, X.500 Directory Service, IOR (Interoperability Object
Reference).

Kebutuhan terhadap name service
• penamaan unik yang standard
• scalability
• Consistency
• performance dan availability
• mudah menyesuaikan terhadap perubahan perlindungan kegagalan

Struktur nama
Primitive/‡at names (Unique Identi…ers = UIDs)
a. Tanpa struktur internal, hanya string of bits.
b. Digunakan utk perbandingan dengan UID lain.
c. Tidak membawa informasi lain -> pure names.
d. Sangat berguna & banyak digunakan karena:
• Location & application independent, shg tidak menjadi masalah bagi mobilitas obyek.
• Seragam, fixed size.
• Compact: mudah disimpan, di-pass, & jika cukup besar menjadi sulit ditebak.
a) Partitioned Names (PN)
- Komposisi dari beberapa nama primitif, biasanya disusun secara hirarkis. Contoh:
www.gunadarma.ac.id/cs/docs/akademik/SisDis/naming.ppt.
- Membawa informasi -> impure names.
- Biasanya tidak secara unik mengidenti…kasikan obyek, beberapa nama bisa
dipetakan ke satu obyek (e.g. UNIX file links).
b) Descriptive names (DN)
- Daftar atribut yang secara bersama-sama mengidentifikasikan obyek secara unik.
- Membawa informasi -> impure names.
- DN adalah superset dari PN.

Tujuan fasilitas Penamaan
a. Efisien, karena fasilitas penamaan merupakan dasar pada sisdis & digunakan secara terus menerus.
b. Terdistribusi. Renungkan jika UIDs dibangkitkan oleh centralized generator.
• Bottleneck.
• Node tempat generator tsb mengalami kegagalan.
c. Tampak seperti global space, tidak tergantung konekti…tas, topologi, dan lokasi
obyek.
d. Mendukung pemetaan 1:many antara nama & obyek, untuk memungkinkan multicast.
e. Mendukung dynamic relocation of objects, jika obyek/proses potensial untuk mobile
(berpindah-pindah). Jadi diperlukan dynamic binding antara nama & alamat, juga
antara alamat & rute.
f. Memungkinkan local aliases, shg pemakai dapat mengekspresikan interpretasi
semantik mereka thdp suatu obyek. Tentu saja diperlukan pemetaan antara aliases dan
full names.


Source:
- http://sisterfrisca.blogspot.com/
- http://teg849.wordpress.com/2011/04/27/name-service/
- http://blogerahman.staff.unisbank.ac.id/files/2011/07/Sist-Terdistribusi-Anton-Pres10.pdf

Tidak ada komentar:

Posting Komentar